
Yogyakarta, 30 Mei 2025. Dalam dunia profesional, komunikasi tidak hanya diukur dari sejauh mana seseorang mampu menyampaikan ide secara lisan, tetapi juga dari sejauh mana ia mampu mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Sayangnya, masih banyak individu yang menyamakan antara "mendengar" dan "mendengarkan", padahal keduanya memiliki makna yang berbeda secara signifikan.
Kemampuan active listening atau mendengarkan secara aktif merupakan keterampilan penting yang dapat menjadi pembeda antara kerja tim yang tidak sinkron dan kolaborasi yang harmonis. Berikut beberapa langkah praktis untuk melatih keterampilan ini:
1. Hindari Gangguan Saat Mendengarkan
Pastikan fokus Anda sepenuhnya tertuju pada lawan bicara. Singkirkan ponsel, tutup jendela kerja yang tidak relevan, dan berikan perhatian penuh terhadap percakapan yang sedang berlangsung. Fokus yang utuh menunjukkan rasa hormat terhadap pembicara.
2. Gunakan Bahasa Tubuh yang Mendukung
Menjaga kontak mata, memberikan anggukan kecil, serta menunjukkan postur tubuh terbuka adalah bentuk komunikasi non-verbal yang memperlihatkan bahwa Anda hadir secara utuh dalam percakapan.
3. Jangan Memotong Pembicaraan
Biarkan lawan bicara menyelesaikan pendapatnya sebelum Anda memberikan tanggapan. Interupsi yang terlalu cepat tidak hanya mengganggu alur pikirannya, tetapi juga dapat menciptakan kesan bahwa Anda tidak menghargai sudut pandangnya.
4. Dengarkan untuk Memahami, Bukan Sekadar Merespons
Tujuan utama mendengarkan secara aktif adalah memahami maksud dan perasaan pembicara, bukan sekadar mempersiapkan jawaban. Latih empati dan keterbukaan dalam setiap percakapan, alih-alih terburu-buru merespons atau membantah.
5. Catat Poin-Poin Penting
Jika diperlukan, buat catatan atas hal-hal yang penting. Ini akan membantu Anda mengingat informasi dengan lebih akurat serta menunjukkan bahwa Anda menghargai dan memperhatikan setiap masukan yang disampaikan.
Mengapa Active Listening Penting?
Di PT Gawe Becik Nadhah Anugrah, kami meyakini bahwa mendengarkan adalah fondasi dari kolaborasi yang sehat, inovasi yang relevan, dan budaya kerja yang saling menghargai. Dengan menerapkan active listening, setiap individu tidak hanya menjadi rekan kerja yang lebih baik, tetapi juga pribadi yang lebih adaptif, solutif, dan terus bertumbuh.
Karena kami percaya bahwa #SelaluAdaCara untuk menjadi versi terbaik dari diri sendiri—dan salah satunya dimulai dari membangun kebiasaan mendengarkan dengan sepenuh hati.
Mari mulai terapkan keterampilan ini dalam aktivitas profesional sehari-hari. Dunia kerja membutuhkan lebih banyak pendengar aktif, bukan hanya pembicara yang fasih.